1. Pertambangan & Energi
Peradaban
modern sangat tergantung pada logam, salah satunya adalah Nikel. Dengan
karakteristiknya yang khas membuat nikel menjadi bahan dasar yang banyak
digunakan dalam peralatan di dunia modern. Mulai dari peralatan di dapur sampai
dengan komponen di pesawat terbang.
Kabupaten
Luwu Timur dikenal memiliki kandungan Nikel yang cukup banyak. Penambangan
Nikel di kabupaten ini dilakukan oleh PT INCO yang sekarang setelah di akuisisi
berubah nama menjadi PT.Vale yang terletak di Kecamatan Nuha. Pada tahun 2010,
jumlah produksi Nikel Matte mencapai 77.185,184 ton. Jumlah ini mengalami
kenaikan dari tahun sebelumnya yang mencapai 68.228,332 ton Pada tahun 2010,
berdasarkan data dari PDAM Kabupaten Luwu Timur diketahui banyaknya pelanggan
PDAM sebesar 1.163 pelanggan. Jumlah ini mengalami kenaikan dari tahun
sebelumnya yaitu sebanyak 967 pelanggan. Sedangkan jumlah air yang disalurkan
sebanyak 562.264 m3.
Berdasarkan
data dari PT PLN Ranting Malili, pada tahun 2010 jumlah listrik yang disalurkan
di Kabupaten Luwu Timur adalah sebesar 54.700.914 KWH dengan nilai produksi
sebesar lebih dari 31 miliar. Sementara itu jumlah konsumen listrik mencapai
29.534 rumahtangga.
2. Pertanian
Lahan sawah
di Kabupaten Luwu Timur seluas 20.017 Ha, terdapat 9.267 Ha yang menggunakan
sistem pengairan/irigasi teknis, 7.587 Ha beririgasi setengah teknis, 210 Ha
beririgasi sederhana, 1.616 Ha merupakan sawah tadah hujan, pasang surut 50 Ha
dan 1.285 Ha beririgasi desa/non PL. Lahan kering di Kabupaten Luwu Timur
diantaranya digunakan untuk rumah/pekarangan, tegal/kebun, ladang/huma, tanah
gembala/padang rumput, rawa-rawa yang tidak ditanami, tambak, kolam/tebat,
lahan sementara yang tidak diusahakan, hutan rakyat, hutan negara, perkebunan
dan lainnya. Persentase penggunaan lahan kering di Kabupaten Luwu Timur yang
paling banyak adalah untuk hutan Negara, yakni sebesar 36,97 persen.
Rata-rata Produktivitas padi
(padi sawah dan padi ladang) di Kabupaten Luwu Timur pada tahun 2010 sebesar
59,50 Kw/Ha dengan luas panen sebesar 28.678,00 Ha dan produksi 170.620,49 ton.
Kecamatan penyumbang produksi padi terbesar adalah Kecamatan Burau dengan total
produksi sebesar 30.954,52 ton dan luas panen bersih sebesar4.886 Ha serta
memiliki produktivitas yaitu 63,60 Kw/Ha.
Komoditi tanaman pangan yang
dihasilkan Kabupaten Luwu Timur adalah jagung, kedelai, kacang tanah, kacang
hijau, ubi kayu dan ubi jalar. Sub Sektor hortikultura mencakup tanaman
sayuran, tanaman buahbuahan, tanaman biofarma dan tanaman hias. Komoditi yang
disajikan pada tanaman sayuran meliputi bawang daun, cabe, tomat, petsai,
kacang panjang dan bayam. Pada tahun 2010, produksi tanaman sayuran terbesar
yang dihasilkan Kabupaten Luwu Tmur adalah tanaman kangkung dengan produksi
557,55 ton. Sedangkan tanaman buah-buahan yang dihasilkan meliputi mangga,
durian, jeruk, pisang, pepaya, nanas, rambutan dan manggis dengan produksi
terbesar adalah buah pisang sebanyak 30.314,60 ton. Tanaman obat-obatan
meliputi jahe, laos, kencur, kunyit dengan produksi terbesar adalah
laos/lengkuas sebanyak 2.300 kg.
3. Pariwisata
Danau Matano
Danau Matano terletak di
pinggiran Sorowako, luasnya mencapai 8.218, 21 Ha dan merupakan salah satu
danau terdalam mencapai 550 meter. Sumber mata air danau berasal dari sebuah
kolam berukuran 8 x 12 m di desa Matano. Beberapa tepian danau, kini dijadikan
lokasi berekreasi seperti Pantai Ide, Pantai Kupu – kupu, Pantai Salonsa. Danau
Matano menawarkan panorama eksotik, air yang sejuk, landscaping tepian danau
tertata rapi dipenuhi rimbunan pohon-pohon besar menjadikan suasananya sangat
teduh. Bagi pencinta olahraga air tidak perlu khawatir, karena sarana rekreasi
di danau Matano dilengkapi berbagai fasilitas seperti Kayak, Banana Boat, Jet
Ski, Kapal Pesiar, serta didukung dengan penempatan Gasebo, Bungalow,
Restaurant, taman bermain untuk anak – anak dan fasilitas lengkap lainnya.
Danau Towuti
Tercatat sebagai danau air tawar
terluas kedua setelah danau Toba di Sumatera Utara, Danau Towuti memberikan
jasa lingkungan pada ekosistem di sekelilingnya. Salah satu danau tektonik ini
masih menyimpan misteri : kedalaman permukaannya. Disini, terdapat 14
jenis ikan air tawar endemic Sulawesi Crocodylus Porosus dan Hydrosaurus
Amboinensis.
Air Terjun Mata Buntu
Gemuruh air menambah suasana
sejuk kawasan obyek wisata Mata Buntu seakan mengajak pengunjung untuk segera
melepas penat menjadikan sambutan yang menggoda hati untuk segera menggelar
tikar alas daun pandan di sela – sela rimbunan hutan tropis sambil menikmati
undak – undakan air terjun bersusun 33 yang terbentuk alami. Kupu – kupu
beterbangan dan hinggap di antara sembulan anggrek hutan yang bertengger
menyembul di antara pakis hutan yang menempel di batang pohon dan dibebatuan
menjadi bonus untuk melepas penat sambil bersantap bersama keluarga. Obyek
wisata Mata Buntu terletak di Kecamatan Wasuponda. Keunikan di obyek wisata ini
adalah di undakan paling atas pengunjung dapat menemui sebuah batu berbentuk
alat kelamin pria yang konon dipercaya dapat membantu bagi pasangan yang belum
dikarunia anak, adapula yang meyakini sebagai tempat mengikat janji bagi
pasangan muda – mudi, percaya atau tidak.
Air Terjun Salu' Anuang
Objek wisata air terjun yang tak
kalah menariknya yakni Air Terjun Salu Anuang terletak 30 km arah utara
Mangkutana di poros Trans–Sulawesi arah Poso. Tidaklah sulit menemukan karena
tepat di sisi kanan jembatan yang melintas di atasnya. Banyak pengunjung yang
selalu menyempatkan singgah untuk refreshing dalam perjalanan panjang dari
Sulawesi Tengah manuju ke Sulawesi Selatan. Derasnya air yang mengalir memberihkan
bulir-bulir air terbang tersapu angin menciptakan kesegaran disekitarnya.
Pantai Lemo
Di sebelah barat Malili yakni di
Kecamatan Wotu dapat pula kita jumpai wisata bahari pantai Bissue, lalu
bergerak ke barat lagi di Kecamatan Burau tepatnya di desa Mabonta kita
disuguhi pemandangan pantai dan laut lepas teluk Bone di Pantai Lemo. Objek ini
tergolong primadona dengan jumlah pengunjung yang banyak. Disini kita disuguhi
jejeran lambaian nyiur dengan hamparan rumput Jepang yang menahan abrasi
pantai. hamparan pasir yang panjang melandai menjadikan kegiatan wisata pantai
dengan leluasa dinikmati
Bulu' Poloe
Satu potensi wisata yang
ditawarkan di Bumi Batara Guru yakni potensi wisata bawah laut. Keindahan aneka
terumbu karang dan biota lautnya tidak kalah dengan wisata bawah laut di tempat
lain. Biota di Bawah laut di sekitar Pulau Bulu’ Poloe yang belum
tereksploitasi mengajak kita untuk berkenalan lebih jauh. Letak Pulau ini
berada di ujung utara Teluk Bone, jika berangkat dari kota malili dibutuhkan
waktu 30 menit menggunakan perahu jenis Katinting untuk dapat menikmati
keindahan bawah laut pulau ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar